Konsep pembelajaran new normal jika direlasikan dengan kebutuhan di masa pandemi lebih sesuai dengan metode Blended learning. Menurut Koohang (2009), blended learning is defined as a mix for traditional face to face instruction and e-learning. Senada dengan pendapat yang telah dikemukakan, Muhammad Noer (2010) menjelaskan bahwa blended learning adalah metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis.
Di era digital, peran teknologi dalam ranah pendidikan sangat penting dan efektif bagi kegiatan pembelajaran apalagi siswa yang kini semakin inovatif dan kreatif. Maka tantangan bagi guru, bagaimana teknologi yang modern ini kita kembangkan dan manfaatkan ke dalam proses pembelajaran yang akan menjadikan suasana dalam belajar lebih transformatif dan bermutu dibanding sebelumnya. Tidak heran jika murid sekolah menengah sudah mengenal perangkat keras seperti komputer, laptop bahkan ponsel android yang menjadi teman dalam kehidupan sehari-hari.
Blanded learning memberikan dua metode yang sesuai dengan gagasan sistem pendidikan oleh Kemendikbud Nadiem Makarim di tengah pandemi ini. Di samping guru melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah dengan menjelaskan materi kepada siswa, di samping itu juga agar tetap menjaga jarak aman, guru dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi seperti aplikasi yang sedang tren untuk pengumpulan tugas atau penunjang media pembelajaran. Ikatan Guru Indonesia (IGI) juga mengusulkan proses pembelajaran di tengah wabah Covid-19 dilakukan secara blended learning.
Universitas Indonesia dan Universitas Negeri Jakarta juga akan melakukan sistem pembelajaran blanded learning jadi 50% mahasiswa akan belajar di kelas, dan setengahnya lagi akan belajar berkelompok secara daring di rumah dengan bergantian. Dosen juga tidak hanya mengajar di kampus tetapi bisa mengajar secara fleksibel di rumahnya.
Konsep pembelajaran dalam alokasi waktu mata pelajaran sesuai kurikulum 2013 jika pembagian shifting dibagi menjadi dua waktu per minggu antara pagi dan siang sesuai kondisi dan kebutuhan. Menurut saya mungkin skenario kegiatan pembelajaran yang mungkin akan efektif dilakukan era new normal selama masa transisi, bisa dilakukan seperti berikut ini:
1. Kegiatan pendahuluan, alangkah lebih baik guru mencek suhu badan memakai thermogun pada murid yang akan masuk kelas, murid terlebih dahulu mencuci tangan menggunakan handsanatizer atau sabun cuci, murid wajib menggunakan masker medis atau non medis sebanyak 2-3 lapis lalu diisi dengan tisu dan tisu tersebut diganti tiap 4 jam pemakaian.
Apabila ada murid yang tidak memakai masker, sekolah wajib menyediakan segala alat kesehatan pencegahan Covid-19 selama pembelajaran era new normal. Pastikan di dalam kelas per shift maksimal berjumlah 18 murid, dan murid diharuskan jaga jarak minimal 1,5 meter dari murid lainnya, tidak boleh saling menyentuh satu sama lain.
2. Kegiatan inti, selama memaparkan materi guru bisa memakai laptop dan infokus sebagai media pembelajaran, sebelumnya guru juga harus menyediakan power point agar mempermudahkan guru untuk menjelaskan materi dan mempermudah murid dalam proses belajar sistem new normal.
Jika tidak ada, bisa menggunakan sumber buku paket yang dibawa oleh masing-masing murid, atau bisa melalui ponsel android dengan mengunduh buku paket kurikulum 2013.
Jadi, setelah pembelajaran tatap muka dilakukan, murid memfotokan hasil kerjanya melalui buku tulis atau portofolio lalu dikumpulkan melalui daring baik via WhatsApp Group, Google Classroom, Telegram ataupun E-mail. Jika ada pembelajaran yang harus diadakan berkelompok, bisa dilakukan secara daring.
3. Kegiatan penutup, guru memberikan informasi agar selalu tertib aturan protokol kesehatan Covid-19 di sekolah, menjaga daya imunitas, dan mengabsen murid per shifting yang sebelumnya sudah dibagikan kelompok shift secara daring oleh pihak sekolah.
Guru juga menginformasikan agar tidak berkerumun, selalu jaga jarak, dan selama masa transisi murid tidak boleh mengadakan kegiatan ekstrakurikuler terlebih nongkrong di kantin. Guru juga menyampaikan informasi segala bentuk penugasan mata pelajaran dikumpulkan secara daring, termasuk UTS, UAS, serta penilaian rapor murid.
berikut mimin kasih contoh implementasinya berupa video nih kak biar lebih paham lagi
Emang paling top penggunaan blended learning, apalagi masa pandemi dan new normal ini. ditunggu postingan selanjutnya.
BalasHapuspandemi covid-19 ini memang memiliki banyak dampak buruk, salah satunya di dunia pendidikan. banyak sekali yang belum siap dalam menghadapi situasi saat ini, tetapi setelah ada bahasan artikel ini, saya setuju dengan penggunaan blended learning di masa new normal.
BalasHapus